LAPORAN PENDAHULUAN
2.1. Pengertian
Typhoid adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman atau basil salmonela typhosa yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar kuman tersebut.
2.2. Penyebab/etiologi
Basil typhus yang disebut salmonela typhosa, ebertha typhosa. Sifat salmonela atau morfologi : Jenis kuman/basil gram negatif ukuran 4 x 0,5 mikron tidak berspora, sangat aktif bergerak, mempunyai flagel panjang, dapat hidup di luar tubuh manusia beberapa tahun dan bila kondisi kurang baik akan berkembang lagi.
2.3. Fatofisiologis
1. Kuman masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dengan perantara makanan dan minuman yang tercemar oleh kuman typhus.
2. Sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung
3. Sebagian masuk melalui dinding gastrointestinal, di sana terjadi penyebaran yg paling cepat dan masuk ke dalam pembuluh darah
4. Bakteri membuat lokalisasi pada kelenjar limphe pada selaput mukosa dari dinding usus halus dan berkembang biak.
5. Terjadi pembengkakan menyeluruh dari kelenjar limphe terjadi kerusakan dan mengelupas yang meninggalkan luka yang bersih dalam selaput mukosa.
6. Kuman selanjutnya masuk ke dalam jaringan beberapa organ tubuh, misalnya terutama pada limphe, usus kandung empedu, kadang sampai ke hati.
7. Kemungkinan besar menyebar ke daerah peritonium dan menyebabkan perporasi yang menyebabkan peritoritis.
8. Demam pada typhoid disebabkan karena salmonela typhosa dan endotoksinnya merangsang sintesa dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
2.4. Masa Tunas
10-14 hari atau 1-2 minggu tergantung dari jumlah kuman yang masuk.
2.5. Pengobatan/Therapi
1. Perawatan
2. Diet
3. Obat
LANGKAH-LANGKAH PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Merupakan pemikiran dasar dari proses keperawatan.
Tujuan :
Untuk mengumpulkan data atau informasi tentang klien agar dapat identifikasi mengenai masalah-masalah kebutuhan dan keperawatan klien baik fisik, mental sosial dan lingkungan.
4 tahap dalam pengkajian :
1. Pengumpulan data
2. Analisa data
3. Sistematika data
4. Penentuan masalah
1. Pengumpulan Data
Informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematika untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien.
Tujuan pengumpulan data :
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien
3. Menilai keadaan kesehatan klien
4. Membuat keputusan yang tepat
Sumber data dibagi 3, yaitu :
1. Primer : diperoleh dari klien
2. Sekunder : diperoleh dari keluarga/teman
3. Dari yang lain-lain : medis
Jenis data ada 2, yaitu :
1. Data objektif : dari pemeriksaaan
2. Data subjektif : yang dikeluhkan pasien
Cara pengumpulan data :
1. Wawancara : Menanyakan/tanya jawab yang dihadapi klien
2. Pengamatan : Mengamati perilaku klien dan keadaan kien untuk memperoleh data dilakukan dengan penglihatan dan alat indera lainnya
3. Pemeriksaan fisik : Inspeksi : pemeriksaan dengan cara melihat.
Palpasi : pemeriksaan dengan cara diraba.
Auskultasi : pemeriksaan dengan cara didengar.
Perkusi : pemeriksaan dengan cara diketuk.
2. Diagnosa Keperawatan
PENGERTIAN
a. Ana : Respons individual pada masalah kesehatan aktual dan potensial.
b. Gordon (1976) : Masalah kesehatan aktual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, dia mampu dan mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan.
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisa dan interprestasi data yang diperoleh dari pengkajian keperwatan klien. Diagnosa keperawatan memberikan gambaran terhadap masalah/status kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi (potensial) dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
Tahapan-tahapan diagnosa keperawatan :
1. Klasifikasi dan analisa data
2. Interprestasi data
3. Validasi data
4. Perumusan diagnosa keperawatan
1. Harus sesuai dengan standar kriteria yang ada.
Pengelompokan data, mengidentifikasi masalah-masalah dan merumuskannya “ Pola (Respon Manusia/Pola Fungsi Kesehatan) Gardon 19982.
2. Menentukan kelebihan klien
Menentukan masalah klien
Menentukan masalah klien yang pernah dialami
Penentuan keputusan
- No problem
- Possible problem
- Masalah aktual
- Masalah kolaboratif
3. Pertanyaan-pertanyaan kepada klien dan keluarga
4. Aktual, resiko, kemungkinan “Wellness”.
Tujuan Diagnosa Keperawatan
Untuk mengidentifikasi :
1. Masalah dimana adanya respon klien terhadap status (keperawatan) kesehatan atau penyakit
2. Faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah.
3. Kemampuan klien untuk mencegah/menyelesaikan masalah.
Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Masalah (Problem)
Tujuan menjelaskan masalah kesehatan klien secara jelas dan sesingkat mungkin apa yang menjadi sehat dari klien dan apa yang harus dirubah tentang status kesehatan. Gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan diberikan.
2. Etiologi
Faktor klinik dan personal yang dapat merubah status keperawatan mempunyai perkembangan masalah-masalah “releted to” dan pernyataan diagnosa keperawatan. Penulisan etiologi dari diagnosa keperawatan meliputi unsur-unsur PSMM, yaitu :
P : Patofisiologi dari penyakit
S : Situational (keadaan lingkungan perawatan)
M : Medication (pengobatan yang diberikan)
M : Maturasi (tingkat kematangan/kedewasaan klien)
3. Kemungkinan : M
Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah keperawatan kemungkinan pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum ada tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah.
4. “Wellness”
Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga dan atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera lebih tinggi.
5. “Syndrome”
Adalah diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa keperawatan aktual dan resiko tinggi yang diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
Penyusunan diagnosa keperawatan :
1. Mengidentifikasi masalah klien
2. Validasi yaitu menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang kemudian merujuk kelengkapan dan ketetapan data.
PERENCANAAN
PENGERTIAN
1. Mayer : Pengkajian yang sistematika dan identifikasi masalah.
2. Penentuan tujuan dan pelaksanaan serta cara atau strategi
3. Hunt Jenifer dan mark : Catatan yang ada tentang intervensi
4. Rencana keperawatan
Rencana asuhan keperawatan disusun dengan melibatkan klien secara optimal agar dalam pelaksanaan asuhan keperawatan terjalin suatu kerjasama yang saling membantu dalam proses pencapaian tujuan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien
1. Secara tradisional, rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan dan intervensi
2. Metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien
3. Semua tindakan keperawatan harus distandarisasi. Standar tingkatan tersebut dapat dibaca di SAK/SOP dari Depkes RI (1995.
4. Perumusan diagnosa keperawatan
Tujuan perencanaan :
1. Tujuan administratif
2. Untuk mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien/keluarga.
3. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
4. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan.
5. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien.
Tujuan klinik :
1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan.
2. Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang dianjurkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan.
3. Menyediakan kriteria hasil (out comes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan.
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga keshatan lainnya untuk melaksanakan tindakan.
Kegunaan rencana asuhan keperawatan :
1. Sebagai penghubung kebutuhan klien.
2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan.
3. Untuk meningkatkan praktek keperawatan sehingga mendapati pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Perawatan Pasien V A, FKPP SPK Se-Jawa Barat, Bandung , 1996.
2. Priko Wilson , Pathofisiology Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 4, Buku Kedokteran.